Selasa, 14 Maret 2017

puisi paskibra

SATU UNTUK INDONESIA

Lihatlah mereka
Meski suara meriam mendesingkan telinga
Panasnya peluru menembus kulit hingga daging
Darah mengalir deras membasahi sekujur tubuh
Putihnya tulang tak akan mengentikan langkah mereka
Langkah yang menghantarkan Indonesia merdeka

Setiap derap langkahnya mengandung satu cita
Tetesan keringat dan darahnya mengandung satu cinta
Mempertahankan setiap jengkal bumi pertiwi
Dari setiap serangan penjajah dan pengacau negeri

Lihatlah kami
Tak kami hiraukan hardik pelatih yang mendesing
Panasnya matahari yang membakar kulit hingga legam
Keringat kuning dan bau membasahi sekujur tubuh
Langkah kami terus mengayun tegap tanpa ragu
Meneruskan langkah mereka yang telah tiada

Setiap derap langkah kami bukan tak bermakna
Tetesan keringat kami bukan tak berarti
Tapi menjadi tak berarti bila kami gagal pada hari ini
Gagal mengibarkan merah putih di negeri ini

Kami bukan siapa-siapa
Tapi mereka adalah bunga bangsa
Kami hanya pasukan pengibar bendera
Sebatas penerus cita an cinta mereka
Hari ini akan kami buktikan cita dan cinta kami
Satu untuk Indonesia

 
Sayangku Merah
Cintaku Putih


Kasih Sayang Melambangkan Segalanya. .
Cinta menerangi setiap jalan yang dilaluinya . .
Derap langkah Mengiringi jalannya. .
Tiang kebanggaan Menjadi patokannya. .


Nyanyian Suci menggema diudara. .
Kini waktu berkibar tlah tiba. .
Berkibar luas di Angkasa. .
Terbentang perkasa di udara. .


Indonesia, Negara yang kupuja. .
Merah, Beraniku. .
Putih, Suciku. .
Merah Putih, Saksi perjuangan Q
 
PUISI VARIASI DAN FORMASI


  Ditengah terik sang mentari
     Sebuah jiwa yang penuh dengan ambisi
     Mengejar harapan yang belum pasti
     Demi terpenuhinya keinginan hati

Mereka berlari tak kenal lelah Walau harus bersusah payah Tapi ini belumlah sudah Tantangan yang besar menanti disana
     Dibawah kibaran sang merah putih
     Dibawah bimbingan para pelatih
     Mereka tak gentar walau dipukul seribu kali
     Karena merekalah Paskibra sejati.


 

3 komentar: